Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan, terdiri dari Aktiva (harta kekayaan), Kewajiban dan Modal pada suatu tanggal tertentu. Neraca merupakan bentuk resmi dari persamaan akuntansi.
Bentuk Neraca Keuangan
Ada dua macam bentuk neraca, yaitu bentuk skontro/daftar (account form) dan bentuk vertical/laporan (report form). Dalam praktik pembukuan perusahaan di Indonesia, lazim menggunakan neraca bentuk skontro/daftar, yang mana semua aktiva disusun di sebelah kiri (debet), sedangkan pasiva disusun di sebelah kiri (kredit).
Klasifikasi dan penyajian pos-pos dalam neraca dilakukan sebagai berikut.
- Aktiva Lancar. Disajikan sesuai dengan urutan likuiditasnya, artinya pos yang segera dapat dicairkan menjadi uang tunai disajikan di urutan paling atas.
- Investasi. Investasi perusahaan pada perusahaan anak atau pada perusahaan afiliasi harus disajikan secara terpisah.
- Aktiva tetap. Dapat dibedakan menjadi aktiva tetap berwujud dan aktiva tidak berwujud. Pos-pos aktiva tetap disajikan dalam neraca menurut kekekalannya. Aktiva tetap yang umurnya paling panjang disajikan paling atas, sedangkan aktiva tetap yang umurnya lebih pendek disajikan di bawahnya.
- Aktiva lain-lain. Klasifikasi aktiva lain-lain digunakan untuk menampung pos-pos aktiva tidak lancar yang tidak dapat dikelompokkan dalam klasifikasi di atas.
- Ekuitas pemilik. Ekuitas merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan, yaitu hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Ekuitas disajikan dalam neraca berdasarkan kekekalannya. Jenis modal yang sifatnya paling kekal disajikan paling atas, dan yang kurang kekal disajikan di bawahnya.
Contoh Neraca:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar